Polling: Apa Tantangan Paling Sulit dalam Mengurangi Plastik Sekali Pakai?

3 hari yang lalu 5
ARTICLE AD BOX
 REUTERS/Soe Zeya TunIlustrasi penggunaan tas belanja. Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun

Sampah plastik yang menumpuk tidak bisa dibiarkan, dampaknya bisa buruk bagi lingkungan.

Ya, penggunaan plastik sekali pakai memang terbilang praktis dan murah, tetapi bisa menjadi masalah besar bagi bumi. Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat bermuara di sungai bahkan laut.

Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN)melaporkan bahwa pada 2024 timbunan sampah yang dihasilkan Indonesia mencapai sekitar 33,79 juta ton. Sampah plastik jadi juara dua, turut menyumbang 6,63 juta ton atau sebesar 19,64 persen dari seluruh timbunan sampah Indonesia.

 ShutterstockIlustrasi Bahan makanan dan sayur di dalam plastik Foto: Shutterstock

Sedangkan data United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2024 lebih dari 400 juta ton plastik diproduksi setiap tahun di seluruh dunia dan sekitar 36 persennya digunakan untuk plastik sekali pakai, contohnya botol air mineral, kantong plastik, plastik atau kemasan makanan, dan sedotan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa plastik tidak lepas dari kehidupan sehari-hari misalnya penggunaan kantong plastik sekali pakai saat berbelanja, wadah, alat makanan, dan botol sekali pakai. Dibalik penggunaannya yang praktis dan murah, menyimpan bahaya jangka panjang untuk bumi.

Sudah saatnya kita sadar untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mulai dari diri sendiri.

Jika kamu belum memulai, lantas apa tantangan paling sulit yang kamu hadapi dalam upaya mengurangi plastik sekali pakai? Yuk, isi polli...

Baca Selengkapnya