Polisi Soal Ricuh Pesta Rakyat Garut: Akses Masuk Dibatasi, Warga Saling Dorong

4 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
Pesta rakyat di alun-alun Garut untuk merayakan pernikahan Wabup Garut diwarnai insiden, Jumat (18/7/2025). Foto: dok. IstimewaPesta rakyat di alun-alun Garut untuk merayakan pernikahan Wabup Garut diwarnai insiden, Jumat (18/7/2025). Foto: dok. Istimewa

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Hendra Rochmawan mengungkap awal kericuhan terjadi di pesta rakyat Wabup Garut yang digelar pada Jumat (18/7). Acara itu merupakan bagian dari perayaan pernikahan Wabup Garut Lutfianisa Putri Karlina dan Maula Akbar yang merupakan putra Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

Hendra bilang kegiatan yang menelan tiga korban jiwa tersebut digelar oleh tuan rumah. Acaranya dikelola oleh event organizer (EO).

“Yang pasti ini merupakan pesta rakyat ya, yang diselenggarakan sohibul bait yang diberikan kewenangannya kepada EO. EO menyelenggarakan bekerja sama dengan pemerintah daerah sini, termasuk Satpol PP, Dishub, dan Kepolisian,” kata Hendra di Kabupaten Garut pada Sabtu (19/7).

Ia melanjutkan, kericuhan berawal saat penyelenggara menyediakan paket makanan gratis di sekitar area Pendopo Garut. Jumlah paket makanan yang disiapkan mencapai 5.000 porsi.

“Awalnya di area pendopo disiapkan paket makanan gratis. Jumlahnya, informasi awal yang kita dapatkan 5.000 pax,” jelasnya.

Menurut Hendra masyarakat yang mengetahui informasi tersebut kemudian datang dan mengantre di luar pintu-pintu gerbang pendopo. Penyelenggara kemudian membatasi jumlah warga yang masuk.

Namun, Hendra mengatakan jumlah yang masih tertahan di luar pintu begitu besar. Mereka dorong-dorongan agar bisa masuk.

“Masyarakat itu mengantre di luar, di pintu-pintu (gerbang menuju) pendopo. Kemudian pengaturan dari EO berawal dari jumlahnya dibatasi dulu, tapi antara masyarakat yang boleh masuk dengan yang berdatangan l...

Baca Selengkapnya