PMI Manufaktur RI 47,4 per Mei 2025, Membaik dari April Meski Masih Kontraksi

3 minggu yang lalu 13
ARTICLE AD BOX
 AuthenticVision/ShutterstockIlustrasi Pabrik Manufaktur. Foto: AuthenticVision/Shutterstock

Kondisi industri manufaktur Indonesia terpantau membaik pada Mei 2025 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. S&P Global merilis Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia membaik pada Mei 2025 menjadi 47,4 dibanding April 46,7, meskipun masih berada di posisi kontraksi dua bulan berturut-turut.

Data survei S&P Global terkini menunjukkan penurunan pesanan baru pada Mei sebagai penurunan terdalam sejak bulan Agustus 2021. Penurunan permintaan ini termasuk ekspor dan permintaan ekspor dari Amerika Serikat (AS) yang menyebabkan penurunan berkelanjutan pada produksi pada Mei.

Meski permintaan menurun, waktu pengiriman rata-rata diperpanjang dalam sembilan bulan karena kondisi cuaca buruk dan penundaan pengiriman. Namun di tengah penurunan permintaan ini, S&P mencatat adanya kenaikan tingkat ketenagakerjaan. Bahkan pertumbuhan ini disebut anekdotal, sebab kondisi turunnya permintaan mendorong perusahaan menahan pembelian dan menyesuaikan inventaris.

Dari segi harga, inflasi biaya naik tajam pada Mei dan menguat untuk pertama kali dalam tiga bulan. Penyebabnya adalah kenaikan harga semua bahan baku yang turut mengerek kenaikan beban biaya.

Meski demikian, perusahaan memilih mempertipis margin dan menawarkan diskon sebagai upaya merangsang permintaan. Akibatnya, harga output naik pada tingkat rendah, yang merupakan tingkat inflasi biaya terendah dalam delapan bulan ekspansi.

 dok. Mitsubishi IndonesiaMesin Mitsubishi Xpander diproduksi Indonesia di pabrik PT Mitsubishi Mot...
Baca Selengkapnya