Pentingnya Tingkatkan SDM hingga Pencegahan Stunting Melalui Program MBG

2 hari yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Sejumlah siswa menyantap menu makanan saat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di TK Kartika, Indramayu, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Foto: Dedhez Anggara/ANTARA FOTOSejumlah siswa menyantap menu makanan saat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di TK Kartika, Indramayu, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Foto: Dedhez Anggara/ANTARA FOTO

Pemerintah berupaya keras mengentaskan Indonesia dari stunting lewat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kebijakan itu berangkat dari data-data stunting yang disajikan oleh Kementerian Kesehatan.

Survei Kemenkes menunjukkan pada tahun 2023, angka prevalensi stunting mencapai 21,5%. Jumlah itu turun pada 2024 yakni 19.8%. Tapi, jumlah itu harus terus ditekan, mengingat angka pertumbuhan populasi Indonesia yang tinggi.

"Pertumbuhan populasi Indonesia, 6 orang per menit, dan 3 juta per tahun, dan akan mencapai 234 juta pada 2045," kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, dikutip dari situs resmi BGN, Rabu (2/7).

MBG perlu mengintervensi pertumbuhan ini. Tujuannya, agar menghindarkan pertumbuhan penduduk yang akan jadi masa depan Indonesia dari bahaya stunting.

MBG menargetkan 1000 hari pertama kehidupan ibu hamil, menyusui dan balita. serta seluruh anak sekolah (PAUD-SMA) dan keagamaan 82,9 juta atau 1/3 populasi.

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menyampaikan keterangan usai melakukan pertemuan terkait penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Rabu (14/5/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menyampaikan keterangan usai melakukan pertemuan terkait penyelenggaraan Makan Berg...
Baca Selengkapnya