Mentan Sebut Bansos Jadi Strategi Kendalikan Harga Beras

3 minggu yang lalu 16
ARTICLE AD BOX
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan keterangan saat konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara FotoMenteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan keterangan saat konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyatakan bahwa bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram yang menjadi bagian dari paket stimulus ekonomi pemerintah di Juni–Juli merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan harga beras di pasar.

“Ya (mengendalikan harga beras di pasar). Karena daerah yang terjadi inflasi (beras) kami intervensi di situ. Tapi yang daerah rendah, jangan, nanti terpuruk,” ujar Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (3/6).

Ia menjelaskan bahwa pemerintah akan menggunakan stok beras yang ada saat ini untuk mendukung penyaluran bansos. Dari total stok beras yang mencapai 4 juta ton hingga saat ini, sekitar 360.000 ton diperkirakan akan dibutuhkan untuk bansos tersebut.

“(Untuk bansos) kita pakai stok ini. Caranya adalah supaya harga di tingkat petani tidak tertekan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Amran memaparkan bahwa distribusi beras akan diprioritaskan ke wilayah-wilayah tertentu. Di antaranya adalah daerah yang bukan penghasil padi, daerah dengan harga beras yang sudah tinggi, serta daerah kota. “Jadi, semua nyaman. Konsumen nyaman, petaninya tersenyum,” tambah Amran.

Saat ditanya mengenai waktu penyaluran bantuan, Amran menyatakan bahwa teknis pelaksanaannya akan ditangani oleh P...

Baca Selengkapnya