ARTICLE AD BOX

Namanya memang terdengar nyeleneh: Jangan Banci. Tapi jangan salah sangka, ini bukan plesetan, melainkan nama asli sebuah masakan tradisional khas Banyuwangi, tepatnya dari Desa Kemiren, kampung adat masyarakat Suku Using.
Di balik nama yang mengundang senyum, tersembunyi cita rasa yang kaya rempah dan sejarah panjang yang nyaris terlupakan. Tak banyak yang tahu, Jangan Banci adalah masakan berbahan dasar daun belimbing, yang direbus, ditumbuk, dan diperas agar hilang rasa sepatnya.
Daunnya kemudian dimasak dengan campuran rempah lokal seperti kemiri, jinten, kayu manis, cengkeh, kapulaga, dan merica, lalu ditambahkan santan, kelapa muda, serai, dan daun jeruk. Hasilnya, sajian bersantan yang gurih, harum, dan hangat di perut.
Biasanya, Jangan Banci disajikan bersama lauk pelengkap seperti telur asin, perkedel ubi, abon daging sapi suwir, dan tak jarang sebagai bagian dari hidangan dalam ritual sedekahan masyarakat Using. Sajian ini bukan sekadar kuliner, tapi bagian dari sistem nilai dan tradisi yang mengakar kuat di Kemiren.
