Mengintip Kilang Pertamina Terbesar di RI yang Produksi SAF

1 jam yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
Peninjuan produksi bioavtur dari minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO) atau dikenal dengan Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Refinery Unit IV Pertamina, Cilacap, Jawa Tengah pada Rabu (27/8/2025). Foto: Argya Maheswara/kumparanPeninjuan produksi bioavtur dari minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO) atau dikenal dengan Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Refinery Unit IV Pertamina, Cilacap, Jawa Tengah pada Rabu (27/8/2025). Foto: Argya Maheswara/kumparan

Kilang Refinery Unit (RU) IV Pertamina merupakan tempat pengolahan berbagai produk Bahan Bakar Minyak (BBM) terbesar di Indonesia. Saat ini, kilang tersebut memproduksi beragam jenis BBM hingga bioavtur dari minyak jelantah.

Kilang yang sudah beroperasi sejak 1974 itu menjadi yang terbesar di Indonesia karena memiliki Nelson Complexity Index (NCI) 7,4 dan juga menjadi produsen avtur terbesar di Indonesia.

“Saat ini Kilang Cilacap merupakan kilang yang paling besar, sebelum nanti beroperasinya Kilang Balikpapan,” kata General Manager PT Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Wahyu Sulistyo Wibowo dalam acara Jejak Berkelanjutan di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (27/8).

Selain itu, kilang tersebut juga menyumbang 33,2 persen dari total kapasitas produksi Pertamina atau setara 348 ribu barel per hari.

Capaian produksi itu, menurut Wahyu, bisa diraih berkat dukungan 1.384 perwira Pertamina yang diperkuat sekitar 945 tenaga ahli penunjang.

Bahan baku untuk pengolahan datang dari berbagai penjuru, baik impor maupun domestik. Tercatat terdapat 27 sumber domestik seperti Banyu Urip, Duri, dan Minas, serta 26 sumber impor dari ALC, Saharan, hingga Cabinda.

“Crude yang kita olah sekitar 68 sampai 70 persen berasal dari impor, sementara 30 sampai 32 persen d...

Baca Selengkapnya