Mengenal Ular Weling, Silent Killer yang Gigit Bocah di Pekalongan hingga Tewas

3 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
 timla wildlife/ShutterstockIlustrasi Ular Weling. Foto: timla wildlife/Shutterstock

Rafa (12) bocah asal Pekalongan, Jawa Tengah, meninggal dunia usai digigit ular weling. Ia meninggal dunia setelah koma selama satu bulan.

Rafa menjadi korban gigitan ular berbisa jenis weling di rumahnya pada Senin (16/6) dan dilarikan ke RSUD Kajen. Namun kondisinya terus memburuk.

Ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan dan dirujuk ke RSUP Dr Kariadi pada (9/7) hingga akhirnya meninggal dunia pada Minggu (20/7) hari ini.

Seberbisa apa ular weling?

Anggota Komunitas Satwa Exotic Semarang Mungki mengatakan, ular weling memiliki nama latin Bungarus candidus. Disebut juga ular belang karena warnanya belang hitam putih.

Ular itu termasuk ular berbisa tinggi. Bisanya berjenis neurotoksin yang menyerang sistem saraf.

"Memang jenis ular weling itu berbisa tinggi. Racunnya langsung menyerang ke sistem syaraf atau ke otak," ujar Mungki saat dihubungi, Minggu (20/7).

Ia menyebut ular weling merupakan silent killer. Sebab biasanya tidak ada bengkak di bekas gigitannya. Ini berbeda dengan gigitan ular kobra atau ular berbisa lain yang menimbulkan bengkak di area bekas gigitan.

"Memang ular weling itu silent killer kadang kalau gigit juga nggak kerasa, langsung seperti tidur, tapi bisanya langsung nyebar. Nggak ada tanda-tanda bengkak seperti kalau kegigit ular yang lain. Memang susah dideteksi," jelas dia .

Ia pun meminta masyarakat untuk menjauh saat bertemu ular berbisa dan segera meminta pertolongan pada pemadam kebakaran atau orang yang kompeten di bidangnya.

"Jangan di-rescue sendiri, panggil profesional. Supaya ular tidak masuk dalam rumah, bisa pakai kapur barus yang dihancurkan atau ...

Baca Selengkapnya