Mendukbangga: Pernikahan Dini Ancam Masa Depan Anak dan Ganggu Sistem Reproduksi

4 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memberikan sambutan saat  perayaan HUT ke-15 Generasi Berencana (Genre) Indonesia di Antara Heritage Center, Jakarta, Jumat (13/6/2025). Foto: Hafidz Mubarak A/ ANTARA FOTOMenteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memberikan sambutan saat perayaan HUT ke-15 Generasi Berencana (Genre) Indonesia di Antara Heritage Center, Jakarta, Jumat (13/6/2025). Foto: Hafidz Mubarak A/ ANTARA FOTO

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyebut pernikahan dini merupakan salah satu masalah kompleks yang belum sepenuhnya teratasi di Indonesia.

Berbagai permasalahan lain seperti air bersih, asupan gizi, dan sanitasi, juga menjadi masalah serius di sejumlah daerah. Untuk mengatasinya, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan edukasi kepada para Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), seperti pastor, pendeta, romo, kiai, maupun tokoh agama lainnya. Sebab mereka dinilai lebih dekat dengan masyarakat dan lebih memahami apa yang terjadi di lingkungannya.

"Pernikahan dini dapat mengancam masa depan pendidikan anak dan mengganggu sistem reproduksi. Untuk itu, diperlukan kolaborasi lintas lembaga karena pernikahan dini perlu melibatkan penanganan psikologis," kata Wihaji, dikutip dari Antara.

 Muhammad Faisal N/kumparanIlustrasi pernikahan dini. Foto: Muhammad Faisal N/kumparan

Wihaji menyebut, pernikahan dini memunculkan masalah yang kompleks. Selain masalah reproduksi, pendidikan, dan masa depan anak, masalah lain yang tak kalah kompleks adalah psikol...

Baca Selengkapnya