ARTICLE AD BOX

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyoroti lemahnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak. Ia menyebut, dalam sejumlah kasus, bahkan masih ada orang tua yang tidak tahu anaknya berada di kelas berapa.
“Karena sebagian orang tua itu ada yang tidak mengurusi anaknya sekolah atau tidak, bahkan sampai misalnya tidak tahu kan anaknya ada masalah apa. Bahkan kadang-kadang ditanya, Ibu, Bapak, anaknya kelas berapa? Nggak tahu, misalnya,” kata Abdul Mu’ti usai menghadiri peringatan Hari Anak Nasional, Minggu (20/7).
Inilah yang kemudian menurut Mu'ti menjadikan filosofi mengantar anak ke sekolah pada hari-hari awal tahun ajaran baru bukan sekadar simbol, melainkan bentuk nyata keterlibatan orang tua.
“Itu untuk hari-hari awal ya, jangan seterusnya ya. Itu bagian dari bukti bahwa sebenarnya tanggung jawab pendidikan itu kan ada pada orang tua,” katanya.
“Jadi jangan sampai juga orang tua ini berpendapat kalau sudah sekolah, tugas mereka sebagai orang tua selesai. Jadi yang pertama itu. Yang kedua, memberikan semangat kepada anak-anak bahwa mereka ini mendapatkan dukungan penuh dari orang tuanya,” sambungnya.
Abdul Mu’ti juga menekankan pentingnya membangun komunikasi antara sekolah dan orang tua untuk mendukung pendidikan anak secara menyeluruh.
“Karena selama ini banyak masalah pendidikan itu terjadi karena kurangnya komunikasi yang baik antara orang tua dengan guru,” katanya.
“Nah, ini yang saya kira bisa kita bangun dengan filosofi orang tua meng...