Mendag: Tarif Impor AS Turun Bisa Jadi Peluang Ekspor

4 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparanMenteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso telah mengantisipasi kebijakan tarif baru sebesar 19 persen yang akan diterapkan Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia.

“Kita sudah melakukan mitigasi yang pertama terhadap 10 produk ekspor kita (ke AS). Kemudian siapa pesaingnya di setiap produk itu paling tidak 10 (negara lain). Kita melihat sampai sekarang (ekspor) kita memang masih bagus,” ujar Budi dalam Raker bersama Komisi VI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (17/7).

Ia menjelaskan, tarif yang dikenakan ke Indonesia saat ini lebih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Ini justru berpeluang lebih besar dalam memanfaatkan pasar AS.

“Kalau ini sampai tanggal 1 Agustus kita masih tarifnya bagus, berarti kesempatan buat kita untuk semakin besar masuk pasar ke Amerika. Karena dulu ketika kita bersaing tarifnya sama, MFN (Most Favored Nation). Sekarang (tarif) resiprokal kan berbeda-beda,” jelas Budi.

Selain membuka akses ekspor, Budi juga menyebut bahwa kebijakan perdagangan AS ini akan memberikan kesempatan untuk menarik investasi di dalam negeri, sehingga produk negara asing bisa masuk dan berproduksi di Indonesia, kemudian bisa ekspor ke AS.

“Jadi banyak (kesempatan), mudah-mudahan kan investasi dari negara lain yang kena resiprokal tinggi itu bisa beralih ke kita,” ucap Budi kepada wartawan saat ditemui usai Raker.

Lebih lanjut, Budi menekankan bahwa sejumlah produk seperti gandum dan kede...

Baca Selengkapnya