Melihat Tradisi Keboan Aliyan Banyuwangi, Warga Kerasukan Layaknya Kerbau

5 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
 Dok. kumparanTradisi Keboan Aliyan di Banyuwangi, Warga kerasukan leluhur layaknya Kerbau. Foto: Dok. kumparan

Hujan deras tak menyurutkan langkah ribuan orang untuk memadati Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Minggu (29/6). Mereka datang dari berbagai penjuru untuk menyaksikan Keboan Aliyan, tradisi sakral suku Using yang hanya digelar setahun sekali, setiap bulan Suro dalam kalender Jawa.

Tradisi ini bukan sekadar tontonan. Keboan Aliyan adalah warisan leluhur yang hidup di mana warga desa, dalam kondisi kesurupan bertingkah laku kerbau dengan membajak sawah, berkubang di lumpur, hingga membawa bajak di punggung. Mereka dipercaya tengah dirasuki arwah para leluhur petani.

“Ini bentuk syukur kami atas panen, dan doa agar musim tanam selanjutnya diberi hasil yang lebih baik,” ujar Kepala Desa Aliyan, Agus Robani Yusuf.

 Dok. kumparanTradisi Keboan Aliyan di Banyuwangi, Warga kerasukan leluhur layaknya Kerbau. Foto: Dok. kumparan

Kesurupan Leluhur, Bertingkah Seperti Kerbau

Ritual dimulai sejak pagi dengan selamatan dan ider bumi, yakni prosesi keliling desa ke empat penjuru mata angin. Warga yang dipercaya kesurupan kemudian berubah melenguh, berjalan merangkak, dan sesekali menggaruk tanah seperti kerbau.

Mereka bergerak dalam dua kelompok besar dari arah timur dan barat, masing-masing berasal dari Dusun Krajan, Cempokosari, Bolot, Temurejo, Sukodono, dan Kedawung. Kedua kelompok tersebut bertemu di Lapangan Desa Aliyan untuk melakukan atraksi terakhir di hadapan wisatawan dan tokoh masyarakat.

Tak sedikit dari warga dan pengunjung yang mengaku merinding melihat momen-momen saat ‘kerbau manusia’ ini ...

Baca Selengkapnya