ARTICLE AD BOX

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan hasil revisi dari metode penghitungan garis kemiskinan nasional bisa diumumkan pada tahun ini. Revisi dianggap penting karena metode penghitungan saat ini sudah tidak relevan.
Adapun metode penghitungan garis kemiskinan saat ini sudah digunakan sejak 1998, sehingga dinilai sudah tidak bisa mencerminkan kondisi hidup masyarakat Indonesia sekarang yang sudah menjadi negara berpendapatan menengah.
“Bisa akan diumumkan (tahun ini), tapi saya pikir datanya sudah cukup lengkap. Tapi saya balik-balik tadi, angka kemiskinan itu dengan tadi makan bergizi, dengan program food estate, semua itu tidak menjadi isu yang tidak bisa diselesaikan, over time akan selesai,” kata Luhut di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/6).
Terkait ini, Luhut juga mengungkap DEN sudah mengerahkan seorang profesor ahli dalam pembahasan revisi garis kemiskinan. Pembahasan dilakukan oleh DEN, Bappenas, dan Badan Pusat Statistik (BPS).
“Ada Profesor Arief yang ahli kemiskinan. Memang sudah kami bicarakan sejak beberapa waktu yang lalu, bahwa kita harus merevisi mengenai angka ini. Jadi bukan menandakan tidak baik, tapi memang angka ini setelah perubahannya harus betul-betul dilihat lagi dan itu saya kira sudah kita siapkan lap...