ARTICLE AD BOX

Liburan sekolah selalu dinanti anak-anak karena jadi momen bebas dari rutinitas belajar. Tapi di balik waktu santai ini, ada risiko yang sering luput dari perhatian: kemampuan anak bisa menurun jika terlalu lama tidak terasah atau yang sering disebut learning loss.
Learning loss merujuk pada hilangnya pengetahuan dan keterampilan, baik secara umum maupun spesifik, yang terjadi akibat terputusnya proses belajar selama masa liburan sekolah.
Analisis dari Center for Summer Learning di Johns Hopkins University menunjukkan bahwa setiap kali liburan musim panas, rata-rata siswa mengalami penurunan kemampuan belajar setara dengan satu bulan kemampuan membaca dan dua bulan keterampilan matematika.
Kurangnya Aktivitas Selama Liburan

Meski Indonesia tidak mengenal liburan musim panas, risiko penurunan kemampuan belajar tetap ada. Libur semester atau kenaikan kelas di Indonesia juga bisa berlangsung cukup lama—sekitar dua minggu hingga tiga bulan—bergantung pada jenjang pendidikan dan kebijakan sekolah.
Bukti bahwa penurunan kemampuan belajar bisa terjadi bahkan tanpa liburan panjang terlihat saat pandemi COVID-19. Ketiadaan pengawasan selama masa libur sekolah pun menjadi faktor yang memperbesar risiko itu .
Banyak anak dibiarkan mengisi waktu dengan aktivitas yang tidak terkait dengan pembelajaran atau pengembangan kreativitas, tanpa pendampingan o...