Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat, tingkat inflasi bulanan di Ibu Kota pada Juni 2025 mencapai 0,13 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang berada di level 0,19 persen, sekaligus menjadi yang paling rendah di antara provinsi-provinsi lain di Pulau Jawa. Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin dalam rilisnya pada 1 Juli 2025 mengatakan berdasarkan kelompok pengeluaran, makanan minuman dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan andil 0,09 persen. Kemudian, kelompok transportasi juga memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Sejumlah komoditas tercatat menjadi pendorong utama inflasi Jakarta pada Juni 2025 lalu. Di antaranya adalah tarif angkutan udara yang menyumbang andil terbesar sebesar 0,06 persen, disusul oleh daging ayam ras dan tomat masing-masing sebesar 0,02 persen. Sementara cabai rawit, sawi putih, serta tarif ojek daring turut memberi sumbangan inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen.