KPAI Duga Ada Pengerahan Pelajar Saat Demo: Jadi Tameng

4 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Pelajar datang ke area demo membawa bambu dan merusuh hingga polisi menembakan gas air mata di kawasan depan gerbang Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (22/8/2024). Foto: Abid Raihan/kumparanPelajar datang ke area demo membawa bambu dan merusuh hingga polisi menembakan gas air mata di kawasan depan gerbang Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (22/8/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menduga kuat ada pengerahan anak-anak atau pelajar pada sejumlah demo yang berlangsung pada 25 - 30 Agustus. Sebab, pada setiap demo yang digelar, selalu ada pelajar atau anak-anak yang terlibat.

"Ada fenomena, kenapa pelajar dilibatkan? Yang dikhawatirkan, mereka jadikan pelajar jadi tameng. Dan mereka paham, mereka, pelajar yang tertangkap, mudah dikembalikan," kata Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini, di Kantor Komnas HAM, Selasa (2/9).

Menurut catatan KPAI, dari semua demo yang digelar di sejumlah daerah, setidaknya ada lebih dari satu pelajar atau anak sekolah yang tertangkap.

Contohnya, di Yogyakarta ada 15 anak, Semarang 17 anak, Kebumen 13 anak, Pekalongan 21 anak, Wonogiri 7 anak, Balikpapan 9 anak, NTB ada 5 anak, Solo 15 anak, Kediri 3 anak, Surabaya 8 anak, dan Bandung 11 anak.

Sementara jumlah anak yang ada di Jabodetabek jumlahnya lebih banyak.

"KPAI mendampingi baik di lapangan sampai di kepolisian sejak aksi 25,28,29 Agustus, kerusuhan 30 dan 31, ini kami dapatkan data, yang di daerah DKI Jakarta, pada 25 Agustus ada 150 anak di Polda Metro Jaya," kata Diyah.

 kumparanPelajar di Karawang dicegah polisi demo ke DPR. Foto: kumparan

Data terkini, masih ada 15 orang anak yang ada di Jakar...

Baca Selengkapnya