ARTICLE AD BOX

Elanda (40 tahun), berjalan pelan sambil menenteng dua tas berukuran kecil dan besar. Di tangannya, terlihat map berisi dokumen. Berulangkali dia mendatangi tenant penyedia kerja dan berulangkali pula raut wajahnya tampak kecewa.
"Semoga dimudahkan untuk cari peluang, untuk cari kerja," kata dia saat ditemui kumparan di Jakarta Job Fair, GOR Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Selasa (3/6).
Elanda mengaku sudah satu tahun tak mempunyai pekerjaan tetap. Sementara, dia harus menghidupi dua anaknya. Terakhir kali, dia bekerja di perusahaan mesin ATM sejak tahun 2013 hingga 2024 sebagai engineer. Dia berhenti bekerja usai perusahaan mengurangi jumlah pegawai.
"10 Tahun (kerja) dari tahun 2013. Kantor perusahaan yang dulu ada pengurangan," ucap dia.
Usai tak lagi bekerja di sana, Elanda sempat menjajal pekerjaan sebagai ojek online (ojol). Namun, kata dia, penghasilan yang diperolehnya dalam sebulan belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Maka dari itu, dia memutuskan untuk kembali mencari pekerjaan di usianya yang menginjak kepala empat.
"Untuk isi kekosongan itu saya ngisi aja, ojol, ya buat mengisi waktu luang aja. Kebutuhan sehari-hari enggak tercukupi sih," kata pria asal Slipi tersebut.
