ARTICLE AD BOX

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga bunga. Saat ini suku bunga acuan bertahan di kisaran 4,25 persen-4,50 persen.
Meski demikian, dikutip dari Reuters pada Kamis (19/6), para pembuat kebijakan masih membuka kemungkinan adanya dua kali pemangkasan suku bunga hingga akhir 2025.
Ketua The Fed Jerome Powell menjelaskan The Fed memperlambat pemangkasan suku bunga karena adanya proyeksi inflasi yang lebih tinggi akibat tarif Trump. Ke depan, konsumen akan membayar lebih banyak untuk barang-barang karena tarif impor yang direncanakan oleh pemerintahan Trump.
"Semua orang yang saya kenal memperkirakan kenaikan inflasi yang signifikan dalam beberapa bulan mendatang akibat tarif, karena seseorang harus membayar tarif antara produsen, eksportir, importir, pengecer," kata Powell
Jika bukan karena tarif, kata Powell, pemotongan suku bunga mungkin benar-benar diperlukan, mengingat angka inflasi akhir-akhir ini cukup rendah. Maka dari itu Powell masih ingin memperhatikan kondisi beberapa bulan ke depan.
"Kita akan membuat keputusan yang lebih cerdas dan lebih baik jika kita menunggu beberapa bulan atau berapa pun waktu yang diperlukan untuk mendapatkan gambaran nyata tentang dampak inflasi dari tarif impor yang lebih tinggi,” imbuhnya.
Tindakan terbaru The Fed ini kembali mengabaikan seruan Trump untuk penurunan suku bunga segera, sebuah langkah yang menurut pejabat Fed akan bertentangan dengan upaya mereka untuk memastikan inflasi kembali ke target 2 persen hingga perubahan tarif utama diselesaikan dan dampaknya dipahami dengan lebih baik.
Dalam proyeksi para pembuat kebijakan pertumbuhan...