ARTICLE AD BOX

Tewasnya seorang pemuda bernama Ripin (23 tahun) di Deli Serdang dinilai janggal oleh pihak keluarga. Ia awalnya dikabarkan meninggal dunia karena tabrak lari pada Minggu (27/4) saat pergi bersama bibinya, berinisial JW.
Namun, belakangan keluarga menemukan banyak kejanggalan dari meninggalnya Ripin. Apa saja itu, berikut rangkumannya:
Penjelasan Kuasa Hukum Keluarga Korban

Kuasa hukum keluarga korban, Mardi Sijabat, membeberkan awal mula kejadian tersebut. Katanya, mulanya Ripin, didatangi ke rumahnya di Kecamatan Perbaungan oleh bibinya, JW, pada Rabu (23/4).
JW adalah adik kandung dari ayah Ripin yang sudah meninggal dunia sejak 2020 lalu.
Saat itu, kedatangan JW untuk mengajak Ripin membeli telur di peternakan. Ripin bersama ibunya pun ikut. Setelahnya, keduanya kembali dipulangkan ke rumahnya.
Namun, JW tiba-tiba mengaku kehilangan gelang miliknya. Ia pun meminta agar Ripin kembali menemaninya ke peternakan untuk mengecek gelang yang hilang tersebut.
Setelah mendapatkan izin dari sang ibu, Ripin pun berangkat bersama bibinya itu.
Ripin akhirnya dibawa bibinya ke Medan. Alasannya, hari sudah terlalu larut untuk mengantarkan Ripin kembali ke rumahnya.
Ripin pun ikut dengan sang bibi. Tiga hari bersama bibinya, Ripin tetap berkomunikasi dengan tetangganya untuk memberikan kabar ke sang ibu. Sebab, ibu Ripin tak punya ponsel.
“Jumat masih komunikasi, tapi Sabtu chatting-an (sama) tetangganya tidak ada lagi jawaban, sore hari sekitar jam set...