ARTICLE AD BOX

Pemerintah Kamboja pada Selasa (24/6) menuduh Thailand memperkeruh ketegangan di perbatasan dengan memberlakukan pembatasan baru yang memblokade hampir semua penyeberangan barat, khususnya bagi wisatawan yang menuju Kamboja.
Hubungan antara kedua negara bertetangga memburuk setelah konfrontasi bersenjata yang menyebabkan satu tentara Kamboja tewas pada 28 Mei 2025 di wilayah perbatasan yang kecil dan jadi rebutan. Meski kedua negara sepakat untuk meredakan perselisihan, ketegangan tetap tinggi.
Dikutip dari AP, Rabu (25/6), militer Thailand memberlakukan pembatasan yang lebih ketat di pos penjagaan perbatasan dengan Kamboja setelah Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra hanya memperbolehkan pelajar, pasien medis, dan orang lainnya dengan kebutuhan penting untuk memasuki atau meninggalkan Thailand. Pembatasan itu juga membuat ribuan wisatawan tidak bisa menyeberang antara kedua negara.
Juru bicara pemerintah Kamboja, Pen Bona, mengatakan negaranya berkomitmen menyelesaikan konflik lewat saluran diplomatik. Namun, tensi konflik terus meningkat karena tindakan Thailand.
"Pemerintah Kamboja telah menyatakan kami tidak akan memberlakukan penutupan perbatasan," ungkapnya. Tak hanya itu, dia mengatakan akan mencabut pembatasan jika Thailand juga melakukannya.