Kadispenad Sebut Tewasnya Prada Lucky Bukan Masalah pada Rekrutmen TNI AD

1 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana di Dispenad Mabes TNI AD, Jakarta pada Senin (11/8/2025). Foto: Abid Raihan/kumparanKadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana di Dispenad Mabes TNI AD, Jakarta pada Senin (11/8/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

Prada Lucky, prajurit TNI AD dari Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Wakanga Mere Nagekeo, NTT, tewas diduga karena dianiaya seniornya. Ada 20 orang senior Prada Lucky yang ditetapkan jadi tersangka, 1 di antaranya adalah seorang perwira.

Kasus ini menyita perhatian publik. Banyak pihak menilai kekerasan di internal TNI ini berlebihan. Publik mengira, ini adalah salah satu bentuk buruknya rekrutmen TNI AD.

Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen Wahyu Yudhayana memastikan tak ada masalah pada rekrutmen prajurit.

“Berkaitan dengan kejadian yang terjadi di NTT itu tidak ada masalah dengan rekrutmen,” ucap Wahyu di Dispenad Mabes TNI AD, Jakarta pada Senin (11/8).

“Artinya pola proses rekrutmen sudah berjalan dengan baik sesuai dengan norma-norma yang sudah digariskan untuk menjadi prajurit TNI secara umum, dan tingkatan dari itu normanya, apa dari sisi fisik, kesehatan, psikologi, dari mental ideologi,” tambah dia.

Ia pun menegaskan, tak ada masalah terkait rekrutmen.

“Jadi saya tegaskan tidak ada permasalahan terkait dengan rekrutmen,” tandasnya.

Adapun motif para senior itu, menurut Wahyu, adalah ‘pembinaan’. Wahyu menyebut, pembinaan merupakan hal yang lumrah di satuan TNI AD dan dilakukan untuk semua prajurit.

Namun, TNI AD tak membenarkan bentuk pembinaan yang sampai menewaskan Prada Lucky.

“Ini betul-betul suatu hal yang di luar dari apa yang sudah digariskan,” ucap Wahyu.

“Sehingga kita akan melaksanakan proses sampai dengan tuntas untuk menegakkan, mempertanggungjawabka...

Baca Selengkapnya