Jetstar Asia Akan Setop Operasi Imbas Kenaikan Tarif Bandara Changi Singapura

2 minggu yang lalu 9
ARTICLE AD BOX
 Shutter StockMaskapai Jetstar Foto: Shutter Stock

Kenaikan biaya operasional di Bandara Changi, Singapura, menjadi salah satu penyebab utama ditutupnya maskapai berbiaya rendah Jetstar Asia, anak usaha Qantas Airways Ltd., menurut para eksekutif perusahaan.

Mengutip Bloomberg, Jetstar Asia akan menghentikan seluruh operasionalnya pada 31 Juli 2025.

Keputusan ini berimbas terhadap pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 500 karyawan. Maskapai ini hanya mencatatkan keuntungan dalam 6 dari 21 tahun operasinya.

Sejak 1 April lalu, Bandara Changi menerapkan kenaikan biaya untuk mendanai proyek peningkatan fasilitas senilai 3 miliar Dolar Singapura (sekitar 2,3 miliar Dolar Singapura).

“Biaya meningkat di seluruh ekosistem operasional kami,” kata CEO Jetstar Group, Stephanie Tully.

“Biaya bandara adalah bagian dari itu dan berdampak langsung pada bisnis," imbuh dia.

Penutupan ini memungkinkan Qantas membatalkan pembiayaan modal hingga 500 juta Dolar Australia atau sekitar 327 juta Dolar Singapura untuk mendanai program pembaruan armadanya.

Pulangkan Pesawat

 Dok. JetstarMaskapai Jetstar Foto: Dok. Jetstar

Sebanyak 13 pesawat Airbus A320 milik Jetstar Asia akan dikembalikan ke Australia dan Selandia Baru yang diperkirakan membuka 100 lapangan kerja baru di kawasan tersebut.

CEO Qantas Vanessa Hudson kini memfokuskan sumber daya pada bisnis domestik Australia yang menjadi mesin utama pendapatan perusahaan, sembari mengatur ulang aset untuk memenuhi pemesanan hampir 200 pesawat baru yang paling besar dalam sejarah maskapai tersebut...

Baca Selengkapnya