Istana Respons Fadli Zon soal Pemerkosaan Massal 1998: Biarkan Sejarawan Menulis

1 minggu yang lalu 7
ARTICLE AD BOX
Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi berbicara dalam forum diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (10/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanKepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi berbicara dalam forum diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (10/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menilai persoalan penulisan sejarah biar diserahkan kepada para sejarawan. Hal itu disampaikan Hasan menanggapi polemik terhadap pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengenai pemerkosaan massal 1998.

Ia meminta publik untuk memberikan waktu terhadap para sejarawan untuk menuliskan ulang sejarah Indonesia.

"Ini kan sekarang semua dalam proses dan dalam proses ini terlalu banyak spekulasi-spekulasi yang menyatakan ini tidak ada, ini ada, coba kita biarkan para sejarawan ini menuliskan ini," kata Hasan di kantor PCO, Jakarta Pusat, Senin (16/6).

Menurut Hasan, publik nantinya bisa mengawasi para sejarawan. Juga melakukan koreksi terhadap apa yang mereka tulis.

"Dan untuk nanti kita pantau kita pelototi kita periksa bareng-bareng," ujarnya.

Hasan mengatakan para sejarawan yang terlibat dalam penulisan sejarah merupakan sejarawan yang memiliki kredibilitas tinggi. Hasan memandang mereka tentu tidak akan mengorbankan kredibilitas mereka untuk hal-hal yang tidak perlu.

"Jadi kekhawatiran kekhawatiran semacam ini mungkin bisa jadi diskusi tapi jangan divonis macam-macam dulu. Lihat saja dulu ya pekerjaan yang sedang dilakukan oleh para ahli sejarah dalam menulis sejarah Indonesia," kata dia.

Saat ditanya apakah Prabowo memberikan atensi terhadap pernyataan Fadli Zon yang ramai diperbincangkan, Hasan tidak menjawab. Ia mengaku belum punya informasi perihal tersebut.

Namun, Hasan menegaskan pemerintah terbuka terhada...

Baca Selengkapnya