ARTICLE AD BOX

Gerakan Save the Children memberikan gambaran terperinci penderitaan anak-anak yang kelaparan di Gaza. Pimpinan organisasi tersebut menggambarkan anak-anak di sana terlalu lemah, bahkan untuk menangis.
Berpidato di pertemuan Dewan Keamanan mengenai kondisi Palestina, presiden badan amal internasional tersebut, Inger Ashing, mengatakan bahwa kelaparan—yang dinyatakan oleh PBB pekan lalu terjadi di Gaza—bukan sekadar istilah saja, tetapi benar terjadi.
"Ketika tidak ada cukup makanan, anak-anak menjadi sangat kekurangan gizi, lalu mereka meninggal secara perlahan dan menyakitkan. Sederhananya, inilah yang disebut kelaparan," kata Ashing, Rabu (26/8) dikutip dari AFP.
Ia kemudian menjelaskan apa yang terjadi ketika anak-anak meninggal karena kelaparan. Tubuh anak yang kelaparan akan hanya akan mengandalkan lemaknya sendiri untuk bertahan. Ketika lemak di tubuh habis, otot dan organ vital menjadi sasaran selanjutnya.
Dalam kondisi tersebut, anak-anak akan kehilangan tenaga. Bahkan untuk menangis pun mereka tidak bisa.
"Sekarang, anak-anak tidak memiliki kekuatan untuk berbicara atau bahkan menangis kesakitan. Mereka terbaring di sana, kurus kering, benar-benar merana," kata Ashing.