Investor Pilih Dolar AS Dibanding Emas di Tengah Memanasnya Amerika Serikat-Iran

18 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
Seorang petugas menghitung pecahan Dolar AS dan Rupiah di kawasan Kwitang, Jakarta, Senin (18/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanSeorang petugas menghitung pecahan Dolar AS dan Rupiah di kawasan Kwitang, Jakarta, Senin (18/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Harga emas menurun tipis pada hari Senin (23/6), karena investor lebih menyukai mengoleksi dolar AS menyusul serangan Amerika Serikat terhadap situs nuklir utama Iran selama akhir pekan.

Sementara pasar saat ini masih mencermati respons Iran terkait penyerangan tersebut.

Mengutip Reuters, harga emas spot turun 0,2 persen menjadi USD 3.362,29 per ons. Harga emas berjangka AS turun 0,2 persen menjadi USD 3.378.

"Serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran menyebabkan dolar menerima aliran pembelian yang aman di pasar mata uang," kata Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer.

"Kenaikan USD ini telah mematok kembali emas dan menyebabkan kinerja logam mulia menjadi sangat lesu meskipun ada risiko yang berasal dari konflik," kata dia menambahkan

Dolar menguat (.DXY) naik 0,2 persen terhadap para pesaingnya. Hal tersebut membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu mengangkat pertanyaan tentang perubahan rezim di Iran menyusul serangan AS terhadap situs militer utama selama akhir pekan. Sementara pejabat senior di pemerintahannya memperingatkan Teheran agar tidak melakukan pembalasan.

Iran berjanji akan mempertahankan diri sehari setelah AS menjatuhkan bom penghancur bunker seberat 30.000 pon ke gunung di atas lokasi nuklir Fordow milik Iran.

Baca Selengkapnya