Industri Manufaktur Suprlus Rp 169,39 T Sepanjang Kuartal I 2025

3 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Chief Financial Officer PT Tata Metal Lestari, Wulani Wihardjono, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Pelepasan Ekspor Baja Lapis PT Tata Metal Group di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (18/7/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparanChief Financial Officer PT Tata Metal Lestari, Wulani Wihardjono, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Pelepasan Ekspor Baja Lapis PT Tata Metal Group di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (18/7/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap neraca perdagangan industri manufaktur surplus pedagangan sebesar USD 10,4 miliar atau setara dengan Rp 169,39 triliun (dengan kurs Rp 16.287 per dolar AS).

Agus menuturkan ekspor industry manufaktur sepanjang kuartal I 2025 sebesar Rp USD 52,9 miliar atau setara dengan Rp 861,61 triliun.

Meskipun Agus dalam hal ini tidak membuka nilai impor pada periode yang sama, namun jika ekspor dikurangi angka surplus, maka impor industri manufaktrur pada periode tersebut adalah USD 42,5 atau setara dengan Rp 692,22 triliun.

Mantan Menteri Sosial itu juga mengeklaim, ekspor industri manufaktur pada periode tersebut setara dengan 80 persen total ekspor nasional yang sebesar USD 62,98 miliar.

"Di mana nilai ekspor manufaktur tercatat sebesar USD 52,9 miliar atau setara dengan hampir 80 persen dari total ekspor nasional berasal dari sektor manufaktur," ucap Agus dalam gelaran Pelepasan Ekspor PT Tata Metal Lestari ke Amerika Serikat di Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (18/7).

Agus yakin, surplus perdagangan industry manufaktur akan terus mendominasi surplus perdagangan Indonesia secara nasional di kuartal-kuartal berikutnya. Dia menyoroti moncernya kinerja ekspor industri manufaktur sepanjang 2024....

Baca Selengkapnya