IHSG Diproyeksi Kembali ke Level 8.000 pada September, Ini Penopangnya

3 jam yang lalu 6
ARTICLE AD BOX
Pekerja menyaksikan pidato Presiden Prabowo Subianto menggunakan gawai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/8/2025).  Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTOPekerja menyaksikan pidato Presiden Prabowo Subianto menggunakan gawai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/8/2025). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO

Global Market Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menilai peluang IHSG menembus kembali level 8.000 cukup terbuka pada September 2025.

“Kalau saya lihat sih, memang IHSG bisa naik ke kisaran level di atas 7.900 ditopang oleh flow dari investor lokal maupun asing ya. Kita lihat juga investor asing dalam beberapa hari terakhir juga sudah mulai masuk agresif ke pasar saham kita,” ujar Myrdal kepada kumparan, Rabu (27/8).

Myrdal mengatakan, salah satu katalis utama penguatan IHSG datang dari potensi penurunan suku bunga The Fed. Ia menjelaskan, tren suku bunga global diperkirakan bakal bergerak lebih rendah, termasuk di Amerika Serikat (AS).

“Dipengaruhi oleh kondisi pertama terkait dengan iklim suku bunga global yang kelihatannya akan lebih rendah terutama suku bunga the Fed yang diproyeksikan bulan depan itu akan turun dari level saat ini 4,5 ke level sekitar 4,25 persen,” jelasnya.

Myrdal memandang kondisi penurunan suku bunga global tersebut mendorong investor mencari instrumen investasi dengan valuasi yang lebih menjanjikan. Pasar saham RI dinilai menjadi salah satu pilihan menarik karena masih undervalued.

Dari sisi sektor, dia menilai emiten yang sejalan dengan program prioritas pemerintah akan lebih berpotensi menopang IHSG.

“Kalau misalkan pemerintahnya ingin program terkait dengan Makan Bergizi Gratis sektor terkait dengan pertanian ataupun sektor peternakan ini masih menjanjikan ya. Atau juga kalau misalkan pemerintahny...

Baca Selengkapnya