ARTICLE AD BOX

Masa liburan sekolah sudah dimulai. Berbagai destinasi wisata mulai dipenuhi warga.
Namun, jangan lupa dengan prakiraan cuaca sebelum bepergian. BMKG memprediksi, hujan lebat masih mengguyur di sejumlah daerah meski saat ini seharusnya sudah masuk musim kemarau.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, musim kemarau tahun ini belum merata karena angin Monsun Australia yang menjadi pendorong utama kemarau, masih relatif lemah.
Selain itu, suhu muka laut yang lebih hangat dari normal di selatan Indonesia turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan deras meskipun secara klimatologis sudah memasuki musim kemarau.
“Seharusnya, pada periode Maret hingga Mei angin Monsun Australia sudah dominan membawa massa udara kering dari selatan. Namun tahun ini, kekuatannya tertahan, sehingga sistem atmosfer skala mingguan seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin masih aktif dan turut mendorong pembentukan awan-awan hujan,” ujar Dwikorita di Jakarta, dikutip Minggu (29/6).

Dwikorita menerangkan, dalam sepekan ke depan, wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk beberapa destinasi wisata utama, diperkirakan mengalami peningkatan tutupan awan dan curah hujan. Aktivitas MJO yang saat ini berada di wilayah Indonesia, terutama meliputi Jawa bagian tengah dan timur, Bali, Nusa Tenggara, serta sebagian Kalimantan, menjadi pemicu utama kondisi ...