Hotspot Meningkat, Sumsel Siaga Hadapi Puncak Kemarau Juli-Agustus 2025

5 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 Manggala AgniSuasana Manggala Agni saat memadamkan lahan terbakar di Kutaraya, Kayu Agung, OKI, Foto : Manggala Agni

Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali membayangi Sumsel. Sepanjang Juni 2025, lonjakan titik panas terjadi signifikan, dengan total mencapai 169 titik. Bila di akumulasi sejak Januari hingga akhir Juni 2025, total hotspot yang terpantau mencapai 326 titik.

“Terjadi lonjakan signifikan di bulan Juni kemarin. Jumlah titik panas mencapai 169 titik, sehingga total dari Januari sampai Juni menjadi 326,” ungkap Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumatera Selatan, Sudirman, Jumat (4/7/2025).

Kenaikan ini, lanjutnya, selaras dengan prediksi musim kemarau yang mulai terjadi sejak Mei dan semakin intens pada Juni.

“Pada awal tahun, Januari sampai April, titik panas masih minim. Namun memasuki Mei dan Juni langsung meningkat drastis,” ujarnya.

Wilayah dengan jumlah hotspot tertinggi pada Juni 2025 adalah Kabupaten Musi Rawas dengan 42 titik, disusul Musi Banyuasin 30 titik, Muara Enim 24 titik, Musi Rawas Utara 17 titik, Lahat 15 titik, dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sebanyak 13 titik. OKU Timur menjadi satu-satunya wilayah yang nihil titik panas selama bulan tersebut.

Lebih lanjut, BPBD memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli hingga Agustus 2025. Seiring itu, jumlah hotspot pun diperkirakan bakal meningkat tajam.

“Puncak musim kemarau terjadi pada Juli–Agustus, jadi potensi peningkatan titik panas juga cukup tinggi,” tambah Sudirman.

Sebagai perbandingan, tahun 2024 mencatat 4.661 titik panas sepanjang tahun. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan 2023 yang mencatatkan rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir, yakni 20.547 titik. Tahun-tahun sebelumnya menunjukkan...

Baca Selengkapnya