ARTICLE AD BOX





Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 kembali menyapa publik dengan parade warna-warni busana etnik yang memukau. Mengusung tema "Ngelukat: Usingnese Traditional Ritual," perhelatan budaya ini mengajak penonton menyelami filosofi hidup masyarakat Osing, dari sebelum kelahiran hingga akhir hayat.
Parade dibuka secara megah oleh Putri Indonesia 2025, Firsta Yufi Amarta Putri, yang tampil anggun mengenakan busana rancangan Deny Arthara bertema “Sayu Wiwit – Burning Women’s Spirit”. Disusul ribuan penari Gandrung dan sendratari, parade menggambarkan fase-fase kehidupan melalui kostum yang dirancang oleh desainer muda Banyuwangi.
"Ngelukat bukan sekadar ritual, tapi simpul budaya yang menyatu dengan spiritualitas manusia," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Tak hanya warga lokal, wisatawan mancanegara pun turut serta. Salah satunya Diego Manuel dari Peru, yang ikut berjalan di catwalk mengenakan busana pengantin Osing. “Mir...