ARTICLE AD BOX

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menjelaskan soal pemilihan 17 Oktober sebagai Hari Ke Kebudayaan. Menurut Fadli, pemilihan tanggal itu sebab bertepatan dengan hari di mana semboyan Bhinneka Tunggal Ika diluncurkan oleh Presiden pertama, Soekarno.
“17 Oktober itu bertepatan dengan lahirnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika itu sudah menjadi satu dari empat pilar kita kan, yaitu Pancasila, NKRI, Undang-Undang Dasar ‘45, dan Bhinneka Tunggal Ika. Dan Bhinneka Tunggal Ika itu dianggap merupakan puncak dari kebudayaan Indonesia,” jelas Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (17/7).
“Karena keberagaman dari kebudayaan kita itu terangkum di dalam Bhinneka Tunggal Ika. Jadi saya kira luar biasa itu, temuan itu,” tambahnya.
Menurut Fadli, pemilihan tanggal itu bukan keputusan pribadinya. Namun, merupakan saran dari pegiat budaya.
“Termasuk yang cukup serius itu dari kalangan seniman budayawan di Jogja yang kemudian dikembangkan menjadi tim Garuda 9 Plus gitu ya. Mereka juga ada maestro ketoprak, maestro tradisi, dan lain-lain,” ucapnya.
“Termasuk dosen, kalangan akademisi. Mereka melakukan kajian yang cukup mendalam, kalau tidak salah sampai 79 halaman. Bahwa yang paling tepat itu adalah 17 Oktober,” tambahnya.
Ia pun menampik anggapan bahwa tanggal 17 Oktober dipilih karena bertepatan dengan hari lahir Presiden Prabowo Subianto.
“Nggak Ada,” t...