Dedi Mulyadi Minta Perangkat Desa Lebih Peka Isu Lingkungan

1 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat Program Info A1 kumparan di Jakarta, Kamis (31/7/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanGubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat Program Info A1 kumparan di Jakarta, Kamis (31/7/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta kepala desa untuk lebih peka terhadap lingkungan dan terbuka terhadap keluhan warga. Menurutnya, berbagai masalah yang muncul saat ini akibat tidak pekanya kepala desa terhadap urusan masyarakat.

Dedi memberikan contoh dengan kasus Raya, bocah Sukabumi yang meninggal karena cacingan. Dedi menjelaskan, ayah Raya merupakan ahli pijat kepala desa.

"Ternyata bapaknya Raya tukang pijitnya Pak Kades. Nah sekarang, masa mijetin Pak Kades tiap hari kemudian bapaknya Raya itu bronhcitis, ibunya Raya TBC, kok nggak sampai diobatin?" kata Dedi kepada wartawan, Selasa (26/08).

Selain itu, Dedi juga meminta kepala desa untuk lebih peka terhadap hal-hal yang menyangkut urusan desa. Menurutnya, desa saat ini kehilangan tokoh yang mengerti lingkungan hingga infrastruktur dan tata ruang.

"Desa itu kehilangan tokoh loh sekarang. Tokoh-tokoh adat tuh hilang dari desa hari ini," ungkap Dedi.

Dedi menilai, banyak orang cerdas di desa, namun masih kalah dengan gaya pembangunan tokoh-tokoh terdahulu.

"Orang tua kita dulu bisa membangun jalan dan selokan tanpa anggaran. Nah sekarang yang sudah ada anggarannya, kenapa kalah sama tokoh-tokoh yang orang tua kita dulu," ucap Dedi.

Dedi menyebut perangkat desa harus dihidupkan kembali ketokohannya. Menurutnya, tokoh ini menjadi inspirasi pembangunan.

"Nah sehingga sekarang, desa harus dihidupkan kembali ketokohan yang tokoh itu menjadi inspirasi pembangunan," ujar Dedi.

Baca Selengkapnya