Cerita Kepsek dari Papua dan Sulsel, Rela Lepas Jabatan Demi Sekolah Rakyat

4 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menutup retreat kepala sekolah rakyat tahap II di Jaksel, Sabtu (5/7). Foto: Thomas Bosco Foto: Thomas Bosco/kumparanMenteri Sosial Saifullah Yusuf menutup retreat kepala sekolah rakyat tahap II di Jaksel, Sabtu (5/7). Foto: Thomas Bosco Foto: Thomas Bosco/kumparan

Kepala sekolah dari Papua, Samuel Franklin Yawan (45), dan Takalar, Sulawesi Selatan, Susanti, menyatakan komitmennya untuk mengabdi di Sekolah Rakyat. Keduanya menjadi peserta Retreat Kepala Sekolah Rakyat tahap II di Pusdiklatbangprof Kemensos, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7).

Samuel, sebelumnya menjabat kepala SMA Negeri di Samber, Kabupaten Biak Numfor, selama sembilan tahun. Ia kini bergabung sebagai kepala Sekolah Rakyat di wilayahnya.

Menurutnya, program ini menjawab doa keluarga-keluarga miskin yang selama ini tak terjangkau pendidikan layak di kampung halamannya.

“Saya ini kepala sekolah, tapi setelah saya melihat program ini, saya tinggalkan kepala sekolah, Pak. Karena saya punya hati. Saya pikir ini jawaban doa dari keluarga-keluarga tidak mampu. Tuhan menjawab melalui Bapak Presiden kita,” ujar Samuel di hadapan Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Ia menambahkan, keputusan untuk terjun ke Sekolah Rakyat bukan pilihan mudah.

Samuel Franklin Yawan (45) Kepala Sekolah Rakyat Kab. Biak Numfor, saat penutupan retreat tahap II Kepala Sekolah Rakyat, di Jaksel, Sabtu (5/7). Foto: Thomas Bosco/kumparanSamuel Franklin Yawan (45) Kepala Sekolah Rakyat Kab. Biak Numfor, saat penutupan retreat tahap II Kepala Sekolah Rakyat, di Jaksel, Sabtu (5/7). Foto: Thomas Bosco/kumparan

“Kalau saya mau nyaman, ngapain saya masuk Sekolah Rak...

Baca Selengkapnya