CEO Petronas Ingatkan 'Polycrisis' Bisa Membelit Pasar Energi Imbas Iran-Israel

1 minggu yang lalu 6
ARTICLE AD BOX
Presiden dan CEO Grup Petronas Tengku Muhammad Taufik menjadi pembicara Konferensi Energy Asia di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia, Senin (16/6/2025). Foto: Edgar Su/REUTERSPresiden dan CEO Grup Petronas Tengku Muhammad Taufik menjadi pembicara Konferensi Energy Asia di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia, Senin (16/6/2025). Foto: Edgar Su/REUTERS

Saling serang Iran dan Israel membuat harga minyak mentah melonjak tajam dan berimbas ke banyak sektor. CEO Petronas Tengku Muhammad Taufik menyebut perang yang terus terjadi bisa berpotensi menimbulkan 'polycrisis' atau krisis majemuk yang mengancam keamanan energi global seperti saat COVID-19.

Harga minyak terpantau melonjak sejak Israel menyerang lebih dulu Iran pekan lalu yang kemudian dibalas Iran ke daerah sipil Israel. Saking panasnya, harga minyak sempat melesat 7 persen, tertinggi sejak 2022.

“Perubahan besar akibat konflik global, terobosan teknologi, dan perubahan iklim. Itulah yang Petronas sebut sebagai 'polycrisis',” ujar Taufik dalam sesi Leadership Dialogue 'Delivering Asia's Energy Transition di Energy Asia 2025, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (16/6).

Karena itu, dia berharap negara-negara di Asia segera diversifikasi bisnisnya ke energi baru dan terbarukan (EBT). Petronas sendiri makin memfokuskan diri di bisnis energi hijau dengan terus menambah kapasitas terpasang.

Sepanjang 2024, perusahaan berhasil menambah kapasitas energi hijau menjadi 8 giga watt (GW), naik dari tahun sebelumnya hanya 2,9 GW.

Baca Selengkapnya