Bocah di Pekalongan Digigit Ular hingga Koma 1 Minggu, Akhirnya Dapat Antivenom

3 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 Instagram/@damkar_ciracas518Damkar Ciracas evakuasi ular weling dari rumah warga. Foto: Instagram/@damkar_ciracas518

Rafa (12 tahun) bocah asal Pekalongan, Jawa Tengah, digigit ular berbisa jenis weling pada Senin (16/6) dan dilarikan ke RSUD Kajen. Namun, dokter di rumah sakit itu diduga salah mendiagnosis hingga kondisinya terus memburuk hingga koma.

Rafa kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.

Manajer Pelayanan RSI Pekajangan Pekalongan dr Maria Ulfa mengatakan, pihaknya sudah berkonsultasi dengan Dr. dr. Tri Maharani, M.Si. Sp.EM, satu-satunya dokter spesialis toksikologi ular berbisa di Indonesia.

Setelah koma selama 1 minggu, akhirnya Rafa diberikan antivenom.

"Beliau memberikan arahan penting untuk segera memberikan antivenom jenis neuro polyvalent, yang secara spesifik digunakan untuk kasus gigitan ular dengan efek neurotoxin," ujar Ulfa dalam keterangan, Kamis (26/6).

Pihak rumah sakit kemudian berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk pengadaan antivenom tersebut.

"Kami bersyukur bahwa antivenom 'neuro polyvalent' berhasil didapatkan dan telah diberikan kepada pasien sesuai prosedur," kata Ulfa.

Saat ini Rafa saat ini sedang dalam perawatan intensif di ruang ICU dan dipantau 24 jam oleh empat dokter spesialis anak, bedah umum, anestesi dan dokter saraf.

"Saat ini, pasien dalam pengawasan intensif dan tim medis terus memantau perkembangan kondisi kesehatannya secara berkala. Kami berharap proses pemulihan dapat berjalan optimal dan tanpa komplikasi lanjutan," kata Maria.

Penjelasan RSUD Kajen

Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kajen, Dwi Harto, menyebut tindakan terhadap Rafa sudah sesuai dengan...

Baca Selengkapnya