BI Ungkap Hampir 80 Persen Eksportir Kini Tukar DHE ke Rupiah

4 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam penutupan KKI, Minggu (10/8).  Foto: Bank IndonesiaGubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam penutupan KKI, Minggu (10/8). Foto: Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) mencatat mayoritas eksportir kini menukarkan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) ke rupiah. Angkanya mencapai 79,9 persen sejak aturan baru soal DHE berlaku.

Aturan DHE tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025 yang mengubah aturan terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA). Regulasi baru ini memperketat ketentuan penempatan DHE di dalam negeri dan berlaku pada Maret 2025.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyebut kebijakan itu mendorong pasokan valas dari korporasi meningkat di dalam negeri.

“Jadi hampir 80 persen dari net ekspor ataupun dari ekspor yang mereka terima itu mereka konversikan ke rupiah. Apakah itu kita rasakan di pasar valuta (valas) asing? Iya, karena kita banyak melihat supply-supply valas dari beberapa korporasi,” ujar Destry dalam konferensi pers, Rabu (20/8).

Menurut Destry, alasan eksportir mengonversi devisanya ke rupiah karena kebutuhan operasional perusahaan komoditas di dalam negeri. Ia juga menegaskan kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat sebesar 19 persen tak akan banyak mempengaruhi arus DHE ke Indonesia, karena dampaknya terhadap perdagangan nasional relatif kecil.

“Kalau kita lihat transaksi valas per hari itu juga sekarang sudah mencapai antara USD 9 miliar hingga USD 10 miliar. Jadi ada spot kemudian termasuk yang DNDF dan juga untuk today dan tomorrow. Jadi ini total transaksi di domestik,” jela...

Baca Selengkapnya