ARTICLE AD BOX

Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk hadir sebagai narasumber dalam diskusi publik bertajuk "Bulaksumur Menegur: Gerakan Rakyat dan Represifitas Aparat".
Diskusi akan digelar Sabtu (21/6) mendatang di Boulevard UGM, Kabupaten Sleman, DIY.
Undangan melalui surat resmi bernomor 272-012/PRM/E/PH/BEM-KM-UGM/VI/2025 telah dikirim ke Mabes Polri melalui Kantor Pos Besar Titik Nol Yogyakarta pada Rabu (18/6) lalu.
"Kami ingin Kapolri hadir dan dengan telinganya sendiri mendengar seruan #BebaskanKawanKami — karena ini bukan hanya soal represifitas, tetapi soal bagaimana negara memperlakukan rakyat yang kritis dan peduli pada bangsanya. Pak Kapolri jangan sibuk bicara ijazah Raja Jawa saja, Pak," kata Ketua BEM KM UGM, Tiyo Ardianto, Kamis (19/6).
Diskusi ini, kata Tiyo, digelar sebagai respons terkait gelombang penangkapan dan penetapan tersangka terhadap mahasiswa, jurnalis, serta tim medis yang terlibat dalam demonstrasi memperingati Hari Buruh 2025 di berbagai daerah.
"Di Semarang, delapan mahasiswa ditahan di Rumah Tahanan Semarang. Penahanan juga terjadi di Jakarta dan Bandung," jelasnya.
Tiyo menuturkan tindakan ini dikecam banyak pihak seperti Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang dan Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA).
Tak hanya Kapolri, diskusi akan menghadirkan narasumber lain seperti Pakar Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar hingga Korespondensi Tempo Sinta Maharani..
"BEM KM UGM percaya bahwa negara demokratis hanya bisa berdiri...