AS: Suriah dan Israel Sepakat Gencatan Senjata

6 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Asap mengepul setelah serangan Israel ke kementerian pertahanan Suriah di Damaskus, Suriah, Rabu (16/7/2025). Foto: Khalil Ashawi/ReutersAsap mengepul setelah serangan Israel ke kementerian pertahanan Suriah di Damaskus, Suriah, Rabu (16/7/2025). Foto: Khalil Ashawi/Reuters

Amerika Serikat mengungkapkan Suriah dan Israel sepakat gencatan senjata. Hal ini disampaikan Duta Besar AS untuk Turki, Tom Barrack. Dia juga merupakan salah satu tokoh kunci untuk Suriah.

"Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin baru Suriah Ahmed al-Sharaa telah sepakat untuk gencatan senjata," kata Barrack dalam pernyataannya, dikutip dari AFP, Sabtu (19/7). Barrack mengatakan, kesepakatan itu juga didukung Turki dan Yordania yang merupakan tetangga Suriah dan Israel.

"Kami meminta kepada Druze, Bedouin, dan Sunni untuk meletakkan senjata dan bersama-sama dengan kelompok minoritas lainnya membangun identitas Suriah yang baru dan bersatu dalam perdamaian dan kemakmuran dengan negara-negara tetangganya," katanya lagi.

Bentrokan antara pejuang Druze dengan Bedouin di Sweida, Suriah, dimulai pada Minggu (13/7). Penculikan seorang pedagang Druze dilaporkan menjadi pemicu bentrokan.

Bentrokan berdarah itu menewaskan sekitar 600 orang, dan pasukan militer Suriah memasuki Sweida untuk mengendalikan situasi. Namun, Israel pada Rabu (16/7) meluncurkan serangan udara ke Damaskus, menargetkan salah satunya markas besar militer.

Israel mengatakan, serangan itu dilakukan untuk membela kelompok Druze. Di Israel, kelompok Druze dinilai loyal karena juga ikut dalam dinas militer.

Sejumlah diplomat dan analis menilai serangan Israel bertujuan melemahkan Suriah yang merupakan musuh bebuyutannya, khususnya setelah rezim Bashar al-Assad dijatuhkan pada Desember 2025.

AS juga sebelumnya men...

Baca Selengkapnya