AS Surati DK PBB, Jelaskan Tujuan Serangan ke Iran Pekan Lalu

4 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 Maxar Technologies/Handout via REUTERSCitra satelit menunjukkan kerusakan pada pintu masuk terowongan Pusat Penelitian Teknologi Nuklir Isfahan, setelah serangan udara AS di tengah konflik Iran-Israel, di Isfahan, Iran, 22 Juni 2025. Foto: Maxar Technologies/Handout via REUTERS

Serangan AS ke tiga fasilitas nuklir milik Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan, pada Jumat (20/6) telah mendapat reaksi keras dari negara yang dipimpin Ayatollah Ali Khamenei itu. Mereka mengecam dan langsung membalas serangan ke Israel.

Tak berselang lama, Iran melancarkan rudal (peluru kendali) ke pangkalan militer AS di Doha, Qatar. Hal ini membuat Presiden AS Donald Trump kemudian menyebut adanya gencatan senjata antara Israel dan Iran.

Pada Jumat (27/6) waktu setempat, AS akhirnya mengungkap tujuan dari serangan ke Iran akhir pekan lalu ke PBB.

"Untuk menghancurkan kapasitas pengayaan nuklir Iran dan menghentikan ancaman bahwa rezim nakal ini mendapatkan dan menggunakan senjata nuklir," kata Amerika Serikat kepada Dewan Keamanan PBB dalam sebuah surat, dikutip dari Reuters, Sabtu (28/6).

"Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk mengejar kesepakatan dengan pemerintah Iran," tulis Duta Besar AS yang menjalankan tugas di PBB, Dorothy Shea.

Washington membenarkan serangan tersebut sebagai pembelaan diri kolektif di bawah pasal 51 Piagam PBB.

Sementara itu Pemerintah Iran telah mengumumkan sebanyak 627 orang tewas selama perang dengan Israel yang berlangsung selama 12 hari.

Dilansir Aljazeera, Kamis (26/6), Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran mengatakan, sebanyak 4.870 orang juga mengalami luka-luka. Korban terbanyak tersebar di Teheran diikuti oleh Kermanshah, sedangkan Khuzestan, Lorestan, dan Isfahan melaporkan kerugian yang signifikan.

Baca Selengkapnya