Antara Beton, Harapan, dan Laut yang Hidupi Warga Kalibaru

2 minggu yang lalu 7
ARTICLE AD BOX
Suasana pembangunan tanggul laut (Giant Sea Wall) di daerah Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (13/6/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparanSuasana pembangunan tanggul laut (Giant Sea Wall) di daerah Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (13/6/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan

Angin laut di kawasan Kalibaru pagi ini membawa aroma asin, amis kerang juga kenangan panjang. Di tengah deretan bangunan semi permanen, seorang perempuan paruh baya duduk menghadap laut, memandang beton kokoh yang kini memisahkan daratan dari amukan rob.

Masulah namanya. Wanita 53 tahun itu merupakan warga RT 11 RW 1 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Sudah lebih dari dua dekade ia tinggal di sana, menyaksikan air laut yang dulu bebas masuk ke rumah, kini tertahan oleh tembok tanggul penahan.

“Masuk ke rumah. Iya, dulu. Ini kan laut. Belum ada tanggul ini belum,” ucapnya saat ditemui di Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (13/6).

“Banjir. Belum ada bendungan, belum ada apa. Kalau pengin punya beginian nih, dipatokin pakai bambu. Diniin lagi ini kulit-kulit kerang,” lanjutnya.

Ombak yang Tak Lagi Menghantam

Suasana pembangunan tanggul laut (Giant Sea Wall) di daerah Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (13/6/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparanSuasana pembangunan tanggul laut (Giant Sea Wall) di daerah Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (13/6/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan

Saat ini, Masulah merasa lebih aman karena banjir rob sudah tidak pernah terjadi. Ia menyebut, terakhir kali banjir terjadi sekitar tahun 2005.

“Tahun 2005 banjir. Belum ada bendungan, belum ada apa. Kalau pengin punya beginian nih, di...

Baca Selengkapnya