ARTICLE AD BOX

Salah satu BUMN di sektor perikanan yakni PT Agrinas Jaladri (Persero) akan terlibat dalam proyek revitalisasi tambak ikan seluas 20.413,25 hektare di kawasan pantai utara (Pantura) Jawa Barat.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan BUMN perikanan ini sebagai pengelola proyek tambak ikan itu.
“Agrinas Jaladri diharapkan nanti sebagai operator di sini untuk kegiatan on-farm,” kata Trenggono dalam Penandatanganan MoU Perikanan Budidaya Tambak dengan Pemerintah Daerah Jabar di Kantor Kementerian KP, Jakarta Pusat pada Rabu (25/6).
Untuk kegiatan produksi dan industrialisasi hasil ikan dari tambak nantinya akan melibatkan sektor swasta. Komoditas yang akan dibudidayakan dari tambak tersebut nantinya adalah ikan Nila Salin.
“Sekarang ini ada kurang lebih 15 pelaku industri swasta untuk pengolahan nila yang kapasitasnya itu masih under capacity, masih rendah sekali. Karena bahan bakunya memang tidak bisa disediakan dalam negeri. Itu kira-kira potensinya,” ujar Trenggono.
Terkait tambak ikan Nila Salin yang akan terbangun di kawasan seluas 20.413,25 hektare tersebut, Trenggono menuturkan nantinya ikan Nila Salin hasil produksi tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
Selain itu, Ia juga melihat potensi pasar dari ikan Nila Salin yang sangat besar baik untuk pasar dalam negeri maupun pasar ekspor.
“Demand lokal saja itu sudah 13 juta ton, itu bayangkan kalau 1 kilo itu Rp 10 ribu, kalau 13 juta ton itu Rp 130 triliun. Tapi kalau demand dunia itu jauh lebih besar lagi,” ujarnya.
Di dalam negeri salah satu kebutuhan protein yang ada beras...