ARTICLE AD BOX

HiPontianak - Dua dari enam korban pencabulan yang dilakukan oknum PNS penjaga panti sosial di Pontianak, Kalimantan Barat hilang.
Menurut informasi yang dihimpun, kedua korban tersebut dijemput oleh seorang perempuan berambut pendek yang mengaku sebagai petugas dari Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Pontianak. Namun, pihak KPAD Pontianak membantah telah melakukan penjemputan terhadap korban.
“Kami tidak pernah menjemput 2 korban pencabulan oleh Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Anak pada Unit Pelaksana Teknis Panti Sosial Anak (UPT PSA) tersebut. Kami memang mendampingi korban, tapi tidak pernah menjemput dua korban yang dimaksud,” kata Komisioner Divisi Kekerasan Seksual KPAD Kota Pontianak, Ameldalia, Selasa 1 Juli 2025.
Ameldalia mengaku sebelum kedua korban hilang, dirinya sempat mengunjungi korban bersama KPPAD Provinsi Kalbar.
“Kami ketemu anak-anak ini. Jadi kami lihat kondisi mereka, memastikan fasilitas di sana dan selalu mengedukasi. Untuk psikis mereka mulai membaik. Mereka aman dan benar-benar dijaga. Juga dibatasi bermain handphone,” tambahnya.
Pihaknya juga memastikan tidak ada yang berupaya melakukan intervensi terhadap penanganan kasus ini.
“Tadi kami tanya betul-betul adakah mereka ini diancam, adakah mereka ini diminta untuk meringankan dan mengaburkan keterangan. Kami pastikan itu ke mereka, saya tanya mereka komit. Agar Jangan sampai nanti mereka goyah. Mereka bilang siap dan berani,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala UPT PSA Dinsos Kalbar, Effendi Muharam menyampaikan, setelah dugaan kasus ini ditangani kepolisian, pihaknya langsung berkoordinasi dengan KPAD Kota Pontianak dan Dinas Pe...